Tentara Filipina mengecam Paolo Duterte atas klaim 'salah' mengenai hubungan dengan AS

Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) pada hari Minggu dengan tegas membantah klaim “palsu” dari Perwakilan Davao Paolo “Pulong” Duterte mengenai hubungan dengan AS, dengan mengatakan hal itu merusak integritas dan patriotisme militer.

Duterte menuduh Kepala Staf AFP Jenderal Romeo Brawner Jr. “berjudi” dengan nyawa warga Filipina dan diduga membual tentang kemampuan sistem rudal Typhon AS untuk mencapai Tiongkok.

“Kami mendesak semua pejabat publik dan pemimpin opini untuk berhati-hati dan bertanggung jawab dalam pernyataan mereka untuk menghindari misinformasi atau ketidakpercayaan terhadap Angkatan Bersenjata kami,” kata AFP.

Tetap up to date dengan berita terbaru. Ikuti KT di Saluran WhatsApp.

“AFP tetap teguh dalam tugasnya untuk melindungi rakyat Filipina dan mempertahankan kedaulatan negara – tidak melayani siapa pun kecuali rakyat Filipina, dan tidak melindungi apa pun kecuali Filipina,” tambahnya.

Organisasi tersebut juga menolak apa yang disebutnya sebagai “penafsiran menyesatkan” atas pernyataan yang dibuat oleh Kepala Staf AFP Jenderal Romeo Brawner Jr. mengenai penempatan sementara sistem rudal Typhon AS di negara tersebut.

Menurut Inquirer.net, AFP mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “Jenderal Brawner hanya menyatakan fakta teknis tentang jangkauan sistem tersebut dan mengklarifikasi bahwa kehadirannya adalah untuk tujuan pelatihan dan pengembangan kemampuan—bagian dari upaya modernisasi AFP yang berkelanjutan untuk memperkuat pertahanan nasional.”

“Setiap sindiran bahwa AFP atau kepemimpinannya melayani kepentingan asing adalah salah dan melemahkan integritas, profesionalisme, dan patriotisme lembaga tersebut dan anggotanya yang terus membela kedaulatan kami,” tambah AFP.

Jenderal Brawner telah membahas kemampuan sistem rudal Typhon selama konferensi pers, dan mencatat bahwa rudal jarak menengah dapat mencapai daratan dan pulau-pulau buatan di negara mana pun, yang menjelaskan adanya protes dari Tiongkok. Namun, dia mengklarifikasi bahwa sistem ini tidak dimaksudkan untuk menargetkan atau mengancam negara tertentu.

“Bagi kami, kekuatan asing tidak boleh ikut campur dalam tindakan kami. Kami meningkatkan AFP untuk membela negara terhadap negara mana pun yang mungkin mencoba menyerang atau merebut wilayah kami. Ini tidak secara khusus ditujukan kepada Tiongkok; melainkan upaya untuk memperkuat Angkatan Bersenjata kami sendiri,” katanya dalam bahasa Filipina.