Kepala pengembang barang mewah yang menjadi pusat rencana Arab Saudi untuk mendiversifikasi perekonomiannya yang bergantung pada minyak menegaskan pada hari Selasa bahwa larangan alkohol di kerajaan tersebut tidak akan menghalangi pariwisata.
“Alkohol tidak diperbolehkan di kerajaan. Sesederhana itu,” kata John Pagano kepada AFP saat wawancara di sela-sela Future Investment Initiative (FII) – sebuah konferensi besar di Riyadh yang bertujuan untuk menarik dana asing ke kerajaan.
“Orang-orang ingin menjadi lebih sehat. Mereka datang untuk mendapatkan pengalaman. Alkohol memang menyenangkan untuk diminum, tapi itu tidak penting agar destinasi tersebut berhasil,” kata Pagano.
Sebagai tempat kelahiran Islam dan rumah bagi dua kota tersuci, Arab Saudi telah lama hanya menjadi tujuan keagamaan dan baru mengeluarkan visa turis mulai tahun 2019.
Sejak naiknya kekuasaan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman, negara ini telah membuka diri sejalan dengan rencana Visi 2030 untuk mendiversifikasi perekonomian dan menarik wisatawan serta bisnis internasional.
Namun larangan terhadap minuman beralkohol masih berlaku, sebuah tindakan yang lazim dilakukan di negara-negara Muslim di mana penggunaan alkohol seringkali dibatasi.
Pada bulan Januari 2024, kerajaan tersebut membuka toko minuman keras pertamanya, yang khusus melayani diplomat non-Muslim.
Penggunaan alkohol dilarang untuk semua orang. Hal ini tidak akan diizinkan di Piala Dunia 2034, Duta Besar Saudi untuk Inggris Khalid bin Bandar bin Sultan Al Saud mengatakan kepada lembaga penyiaran Inggris LBC pada bulan Februari.
“Lebih dari separuh tamu kami adalah pendatang internasional – sesuatu yang saya perkirakan nanti, tapi ini terjadi lebih cepat,” kata Pagano kepada AFP.
Kerajaan ini telah menggelontorkan miliaran dolar ke dalam proyek-proyek besar yang sebagian besar ditujukan untuk hiburan, pariwisata, olahraga, dan bahkan kecerdasan buatan.
“Dana Investasi Publik telah berkomitmen sebesar $800 miliar untuk pariwisata mulai saat ini hingga tahun 2030. Negara ini sedang bersiap – Expo akan menjadi hidangan pembuka dan Piala Dunia sebagai hidangan utama,” tambahnya, mengacu pada World Expo 2030 dan Piala Dunia 2034, keduanya akan diadakan di Arab Saudi.
Red Sea Global berencana membuka 27 hotel dan resor di pantai barat Arab Saudi – sepuluh di antaranya sudah beroperasi.
“Pada pertengahan tahun depan, seluruh 27 hotel dan resor akan dibuka sepenuhnya,” katanya, seraya menambahkan bahwa ia bertaruh pada pendapatan dari jamaah haji yang melakukan perjalanan haji tahunan ke kota suci Makkah, beberapa jam dari Laut Merah.
“Peziarah datang sekali seumur hidup. Mereka datang ke Arab Saudi untuk berhaji, dan kami berencana memanfaatkan pasar itu,” kata Pagano.